Minggu, 03 Juni 2018

Inilah Cara Menghindari Penipuan Jual Beli Online

Modus kejahatan semakin marak salah satunya kasus penipuan di era digital yang patut diwaspadai yaitu jual beli online. Iming-iming berupa harga murah dan bonus besar atau sejenisnya bagi pembeli tidak boleh langsung dipercaya begitu saja. Anda harus mengenali, modus Penipuan Online agar lebih waspada sebelum melakukan transaksi online dengan orang yang mungkin belum pernah anda kenal sebelumnya.

Jumlah volume transaksi secara online telah meningkat 1,5% di atas transaksi konvensional. Hampir di seluruh jaringan media sosial anda bisa menemukan berbagai macam penawaran produk atau jasa, apakah itu di Facebook, Instagram, Youtube dan sebagainya. terkadang barang yang ditawarkan sungguh mengundang minat anda dan ingin segera memilikinya dengan membeli lansung dari penjual-penjual online tersebut. 



Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey, mengakui memang masyarakat tengah mengalami perubahan perilaku, khususnya dalam pola belanja. Saat ini masyarakat, banyak memilih bertransaksi online dibanding secara konvensional. 

Tidak ada salahnya anda membeli barang secara online, karena kita akui ada pedagang yang memang benar-benar jujur dalam perdagangan mereka, barang selalu dikirim saat membelinya. Namun seperti yang sudah banyak terjadi adalah banyak sekali oknum-oknum yang memanfaatkan situasi dalam bisinis online.

Kebanyakan korban adalah mereka yang terpancing harga miring dan bisa kredit cicilan rendah. Oleh karena itu  jamgan pernah percaya dengan harga murah meriah. Sebaiknya  anda melakukan cek terlebih dahulu daripada mengambil keputusan langsung order.

Inilah  Beberapa Ciri-ciri Penipu Jual Beli Online

Harga Miring Tak Masuk Akal

Sebenarnya ini adalah modus lama tetapi masih dipakai dan tetap ampuh untuk dilaksanakan. Terkadang penipu menawarkan barang harga murah dengan alasan cuci gudang, barang gelap tanpa bea cukai atau mengaku sebagai distributor utama. Jika dibandingkan dengan harga normal pasaran akan ada perbedaan harga 30% - 70% lebih murah.  Modus ini adalah salah satu hal yang harus anda waspadai terlebih dahulu.

Testimoni Palsu atau Editan

Beberapa gambar testimoni sebagai penghilang keraguan calon pembeli tentu akan diposting oleh si penipu,  Screen shoot cahatingan jual beli yang telah berhasil dilakukan dengan pelanggan sebelumnya dan berbagai obrolan palsu yang direkayasa, bisa saja itu adalah hasil editan atau kemungkinan screen shoot cahtingan jual beli tersebut asli tetapi bukan milik si penipu tersebut melainkan hasil comot dari akun penjual asli. 

Periksa dengan teliti testimoni apakah terdapat watermark yang sama dengan nama penjual terkait, karena saat ini kebanyakan penjual yang asli akan memberi watermark dalam testimoninya guna menghindari  terjadinya penyalahgunaan oleh orang lain.

Gonta-ganti Rekening Bank

Biasanya penipu akan menggunakan banyak rekening dalam bertransaksi, modus ini dilakukan untuk menghindari bocornya aksi mereka kepada calon korban baru. Hari ini memakai rekening atas nama A, beberapa hari kemudian menggunakan nomor rekening atas nama B. Periksalah testimoni transaksi mereka seperti foto kertas bukti tranfer dari orang lain, apakah ada perbedaan nama Pemilik rekening dari waktu kewaktu. 

Rata-rata penjual asli hanya menggunakan satu rekening atas nama yang sama. Contohnya, 
Rek Mandiri atas nama Fulan bin fulan, Rek BRI atas nama Fulan bin Fulan, Rek BCA atas nama Fulan bin Fulan, dan seterusnya, akan tetap konsisten dengan nama yang sama karena penjual asli ingin menjaga nama baik Brand mereka dan untuk meyakinkan konsumen mereka. 

Akun Fress dan Sedikitnya Pertemanan

Jika di facebook akun yang berumur kita bisa tahu, sejak kapan akun dibuat karena penipu akan berupaya untuk membuat akun baru guna menyamarkan kegitan mereka di akun sebelumnya yang mungkin sudah bocor. Segala informasi harus dikumpulkan sebelum membeli , lihat pertemanan akun atau jumlah follower dan bagaimana interaksi orang lain terhadap akun tsb.  Perlu diketahui banyaknya jumlah follower tidak menjadi sebuah jaminan bahwa akun tersebut adalah bukan penipu. Seperti  di Instagram setiap orang dengan mudah bisa membeli jasa penambah follower guna memancing pembeli. 

Menunda Pengiriman Resi Pengiriman
 
Barang yang sudah dikirimkan melalui ekspedisi seperti JNE, POS, TIKI, dll biasanya akan disertai dengan nomor resi yang berguna untuk melacak status pengiriman barang. Tetapi, penjual yang tidak jelas sering mengucapkan alasan “nomor resi esok hari, saya tidak bisa mengirimkannya sekarang”. daan akan terus mengulur-ngulur sampai beberapa hari hingga akhirnya anda akan diblokir dalam daftar pertemanan mereka.

Padahal, sesudah barang masuk ke bagian ekspedisi, nomor resi akan langsung dicetak secara bersamaan. Kalau penjual berusaha mengelak untuk mengirimkan nomor resi, Anda sudah patut curiga karena penjual tersebut sedang berusaha menipu.

Nah, maraknya kasus Penipuan Jual Beli Online di era digital patut diwaspadai. Iming-iming berupa harga murah meriah yang besar atau sejenisnya tidak boleh langsung dipercaya. Kalau suatu saat Anda menemukan salah satu bentuk penipuan seperti yang sudah dijelaskan di atas, Anda bisa lebih berhati-hati agar tidak menjadi korban penipuan jual beli online.